LION AIR
PT Lion Mentari Airlines, beroperasi sebagai Lion Air adalah maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia, dimana
maskapai penerbangan ini menguasai sebagian besar pangsa pasar domestik.
Berkantor pusat di Jakarta, Indonesia,
Lion Air terbang ke kota-kota di Indonesia, Singapura,Vietnam, Malaysia dan Arab
Saudi. Basis utama dari maskapai penerbangan ini adalah Bandar Udara Internasional
Soekarno-Hatta, Jakarta.[2]Maskapai
ini mengoperasikan penerbangan penumpang berjadwal dengan jaringan yang luas
dari Jakarta ke 56 tujuan (per Juli 2010).
Bersamaan dengan sebagian besar maskapai penerbangan Indonesia
lainnya, Lion Air (termasuk anak perusahan Lion Air, Wings
Air) berada dalamdaftar
maskapai penerbangan yang dilarang di Uni Eropa karena alasan keamanan pada Februari 2012.
Maskapai penerbangan ini didirikan pada Oktober 1999 dan mulai
beroperasi pada tanggal 30 Juni 2000, dimana maskapai penerbangan ini
menerbangan penerbangan penumpang berjadwal antara Jakarta danPontianak dengan menggunakan sebuah Boeing 737-200 yang disewa. Maskapai penerbangan ini
dimiliki oleh Rusdi Kirana dan keluarganya.[2] Maskapai penerbangan ini juga berencana akan
bergabung denganIATA dan karena itu berharap untuk menjadi
operator kedua IATA dari Indonesia setelah Garuda Indonesia. Lion
Air gagal, pada awal 2011, penilaian awal IATA untuk syarat keanggotaan karena
kekhawatiran akan masalah keamanan. Lion Air dan Boeing sedang merintis penggunaan
prosedur Kinerja Navigasi Disyaratkan (RNP) di Indonesia, setelah berhasil melakukan
validasi penerbangan di dua bandar udara di daerah yang menantang, Ambon dan Manado.[3]
Mulai Februari 2010, Lion Air menambah jumlah penerbangan ke Jeddah menjadi
lima kali seminggu. Rute ini dilayani oleh dua Boeing 747-400 aircraft, which are fitted with 496 seats
each.[4]
Lion Air
| |||||||
|
|||||||
Didirikan
|
|||||||
Lion Pasport Club
|
|||||||
Lion King Lounge
|
|||||||
Ukuran armada
|
91
|
||||||
Kota tujuan
|
79
|
||||||
Slogan perusahaan
|
We make people fly
|
||||||
Kantor pusat
|
|||||||
Orang penting
|
Rusdi Kirana (presiden direktu)
|
||||||
Situs web
|
AIR ASIA
AirAsia adalah sebuah maskapai penerbangan bertarif murah yang berpusat di Bandara
Internasional Kuala Lumpur.
Data Kode
·
Kode panggil : ASIAN EXPRESS
·
Kode panggil (Indonesia Air Asia): QZ
·
Kode panggil (Thai Air Asia): FD
·
Kode panggil (Air Asia X): D7
Awalnya AirAsia dimiliki oleh DRB-HICOM milik Pemerintah Malaysia namun maskapai ini memiliki beban yang berat dan
akhirnya dibeli oleh mantan eksekutif Time Warner, Tony Fernandes, dengan harga simbolik
1 Ringgit pada 2 Desember 2001. Tony melakukan turnaround dan
AirAsia berhasil membukukan laba pada 2002 dengan berbagai rute baru dan harga
promosi serendah 10 RM bersaing dengan Malaysia Airlines.
Pada 2003, dibukalah pangkalan kedua di Bandara Senai, Johor Bahru dekat Singapura dan AirAsia
melakukan penerbangan internasionalnya keThailand. Sejak itu,
dibukalah Thai AirAsia dan dilakukanlah berbagai penambahan rute seperti ke Singapura dan Indonesia. Penerbangan ke Makaudimulai pada Juni 2004 sedangkan penerbangan ke Manila dan Xiamen dimulai pada April 2005. Rute lain yang akan dibuka adalah
ke Vietnam, Kamboja, Filipina, dan Laos.
Selain Thai AirAsia, di Indonesia juga terdapat
perusahaan AirAsia yaitu Indonesia AirAsia (sebelumnya
bernama AWAIR) yang terbang dari Jakarta ke Yogyakarta, Denpasar untuk tujuan
lokal, dan dari Surabaya ke Medan untuk rute domestik lainnya, selain itu
penerbangan dilakukan keluar Indonesia melalui kota-kota besar seperti Medan,
Padang, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Solo,
Balikpapan dan Makassar
Pada hari kamis (17/11/2011) terminal AirAsia di
bandara Soekarno Hatta, Indonesia secara resmi berpindah dari terminal 2
menjadi terminal 3, dimana melanyani penerbangan domestik maupun internasional.
Kini, AirAsia Indonesia melayani 26 rute dengan 52 penerbangan yang terkoneksi
melalui lima bandara hub (penghubung), yakni Cengkareng, Bandung, Denpasar,
Surabaya, dan Medan. [1] [2]
AirAsia
| |||||||
|
|||||||
Didirikan
|
1993
|
||||||
Ukuran armada
|
51
|
||||||
Kota tujuan
|
54
|
||||||
Kantor pusat
|
|||||||
Orang penting
|
|||||||
Situs web
|
Citilink
cilink (PT Citilink Indonesia) adalah
sebuah maskapai penerbangan berbiaya murah dan anak
perusahaan Garuda Indonesia. Perusahaan ini berdiri tahun 2001 sebagai Unit Bisnis Strategis
(SBU) dan difungsikan sebagai salah satu alternatif penerbangan berbiaya murah
di Indonesia. Sejak tanggal30 Juli 2012 Citilink secara resmi beroperasi sebagai entitas bisnis yang
terpisah dari Garuda Indonesia setelah mendapatkan Air Operator Certificate(AOC). Citilink beroperasi dengan
17 pesawat dengan logo, tanda panggil dan seragam baru.[1] Bandara penghubung utama maskapai ini adalahBandar Udara
Internasional Juanda di Surabaya.[2]
Tujuan penerbangan
Pada Juli 2012, Citilink melayani 9 tujuan domestik
yang menghubungkan Jakarta ke Surabaya, Denpasar, Medan, Banjarmasin,
Balikpapan dan Batam. Maskapai ini juga mengoperasikan penerbangan dari
Surabaya ke Balikpapan, Banjarmasin, Denpasar dan Makassar, dan juga
mengoperasikan penerbangan dari Medan ke Batam. Pada tanggal 15 September 2012,
Citilink resmi membuka rute baru ke Lombok (Bandara Internasional Lombok)
dengan rute Surabaya - Lombok. [3][4][5] . Dan sekarang
Citilink telah membuka rute baru ke Pekanbaru, Solo, Yogyakarta, Palembang,
Padang, Bengkulu, Pangkalpinang, Bandung, Malang
Citilink
| |||||||
|
|||||||
Didirikan
|
2001
|
||||||
Ukuran armada
|
21
|
||||||
Kota tujuan
|
16
|
||||||
Slogan perusahaan
|
Low Fares Everyday
|
||||||
Kantor pusat
|
|||||||
Orang penting
|
|||||||
Situs web
|
0 komentar:
Posting Komentar